Selasa, 09 November 2010

implementasi keperawatan

TAHAP IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

bawah judul
TAHAP IMPLEMENTASI KEPERAWATAN: "TAHAP IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tujuan Pembelajaran:
Mengidentifikasi Prioritas Tindakan keperawatan yang diberikan
Memberikan asuhan keperawatan
Mengkomunikasikan data baik verbal maupun tulisan
Pengertian
Implementasi adalah melaksanakan intervensi/aktivitas yang telah ditentukan
Merupakan tahap keempat dari proses keperawatan
Pada tahap ini Anda siap untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan pasien.
Implementasi efektif dan efisien???
Harus:
Ø Mengidentifikasi prioritas perawatan
Ø Memantau dan mencatat respons
Ø Mengkomunikasikan kepada penyedia perawatan kesehatan lain
Ø Mengevaluasi dan merevisi renpra
Identifikasi Prioritas Perawatan
Segala sesuatu yang akan terjadi setiap hari pada pasien tidak dapat diperkirakan dengan pasti
Pengetahuan, keahlian & pengenalan rutinitas institusi E fleksibilitas untuk beradaptasi terhadap kebutuhan pasien
Sambil mendengarkan dengan teliti laporan pergantian shiftEpetunjuk pertama ttg dimana akan memulai
Pada lembar kerja: catat informasi spesifik, intervensi, atau aktivitas berurutan
Tinjau renpra hasil yang harus dievaluasi selama shift, prosedur rutin, dan pemberian obat
Setelah usai laporan shift: lakukan pengkajian dasar setiap pasien→petunjuk status fisik secara umum, peralatan/suplai yang diperlukan, dan perhatian mengenai keamanan(mis:kepatenan jalur invasif; kecepatan aliran IV)
Edapat mengenali perubahan pada signifikansi atau keparahan masalah pasien yang dapat mempengaruhi renpra
CONTOH:
Gibran, yang dirawat karena pneumonia, dispnea pada pukul 07.30. Anda perlu melakukan pengkajian lebih fokus untuk menentukan kebutuhannya segera.
Pengkajian AGD; mulai memberikan O2 tambahan.
Anda memutuskan Gibran tidak boleh memakan sarapannya sambil duduk di kursi
EJadi intervensi yang diidentifikasi sebelumnya tidak tepat pada saat ini, dan intervensi ya ng baru perlu dilakukan
Ini juga merupakan saat untuk meninjau renpra dengan pasien/orang terdekat untuk menjadwalkan aktivitas dan menilai tanggung jawab pasien
Contoh 2:
Gibran telah memutuskan bahwa jika ia menderita gagal nafas, ia tidak mau dipasang ventilator mekanik. Ini bukan berarti meniadakan kebutuhan untuk intervensi bila Anda memperhatikan bahwa ia sedang mendapatkan masalah.
Anda masih perlu bertindak dengan cepat untuk mencegah atau membatasi kemunduran lebih jauh.
Oleh karena itu selain memberikan O2 dan mengkaji suara nafas dan kepatenan jalan nafas, Anda meninggikan bagian kepala tempat tidur, mendorong Gibran u/ nafas dalam dan batuk efektif scr teratur, dan memberitahu penyedia perawatan kes lainnya spt: dokter, fisioterapis, dll jika perlu, dan memberitahu anggota kelg/orang yang perlu dihubungi lainnya.
Memberikan Asuhan Keperawatan
Intervensi terdiri banyak aktivitas, mulai tugas-tugas segderhana sampai prosedur kompleks
Aktivitas ini memerlukan perawatan yang menggunakan tangan scr langsung ( spt: memandikan di TT)
Melatih pasien/org terdekat mengenai penanganan perawatan dan
Mengawasi/memonitor hasil intervensi
Sebelum mengimplementasikan intervensi, Anda harus:
E Memahami alasan untuk melakukan intervensi, efek yang diharapkan, dan bahaya yang mungkin terjadi
E Menyediakan lingkungan yg kondusif
E Mempertimbangkan intervensi mana yang dapat digabungkan
Pengumpulan data yang terus menerus
Anda telah merumuskan renpra dan melaksanakannnya, pantau pasien tersebut untuk mengumpulkan data tambahan
Saat bicara dengan pasien, perhatikan perubahan nada suara dan ekspresi
Atau Ketika melakukan backrub perhatikan abnormalitas area koksigis yang memerah. Semua data ini dicatat dan maknanya divalidasi.
Informasi ini digunakan untuk membuat keputusan mengenai kebutuhan u/ tujuan yang baru, hasil, intervensi, dan memprioritaskan kembali renpra selama proses evaluasi.
DOKUMENTASI
Semua tatanan perawatan kesehatan secara hukum perlu mencatat observasi keperawatan, perawatan yang diberikan, dan respons pasien.
Berfungsi sebagai alat komunikasi dan sumber untuk membantu dalam menentukan keefektifan perawatan dan untuk membantu menyusun prioritas keperawatan berkesinambungan
Komunikasi Verbal dengan Tim Perawatan
Melaporkan kepada perawatan lain
Meninjau dengan dokter
Membahas dengan sumber-sumber lain (pekerja sosial, ahli gizi, fisioterapis)
Cara penyampaian informasi dapat mempengaruhi cara dimana informasi didengar sehingga dapat mempengaruhi kualitas perawatan yang diberikan
Sajikan informasi dalam cara objektif dan akurat E menurunkan kemungkinan salah paham atau secara negatif mempengaruhi perawatan pasien
Hindari bahasa penilaian
Contoh:
Ketika Samy berbicara dengan perawat, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai pemulangan, perawat tersebut melaporkan informasi ini kepada personel shift berikutnya dan kepada dokter dengan mengatakan: “ Saya pikir Samy mencoba untuk memanipulasi kita. Ia mengatakan ia belum siap untuk pulang dan ia pikir jika dia”beertindak lemah”, ia tidak boleh meninggalkan rumah sakit.
Setelah mendengarkan laporan yang berupa penilaian ini, respons perawat shift berikutnya mungkin denganabawah sadarnya berhenti mendengarkan dan sepertinya kurang menanngapi apa yang dikatakan oleh Samy.
Bandingkan dengan contoh berikut:
Jika perawat melaporkan: “Samy telah mengungkapkan kekhawatierannya tentang kemmpuannya untuk meangani di rumah. Dia tampak lemah ketika kami membangunkannya pagi ini, memerlukan bantuan berjalan. Kemudian dia menghabiskan waktu sorenya dengan berbicara di telepon, mengabaikan tangisan bayinya sampai saya masuk ke ruangan. Kami perlu informasi tentang situasinya di rumah dan kebutuhannya untuk bantuan merawat bayinya yang baru lahir.
Laporkan:
Abnormalitas/perubahan dalam temuan pengkajian
Prosedur diagnostik dan hasilnya
Variasi dari hal-hal biasa
Aktivitas belum selesai dalam shift Anda
Status pengobatan invasif
Menambah atau mengubah renpra (meliputi evaluasi hasil dan status masalah pasien)
Laporan Pergantian Shift meliputi:
Ronde keperawatan
Kerahasiaan pasien sangat penting dipertahankan
Tidak melibatkan orang-orang yang tidak terlibat dalam perawatan pasien (mis: staf dari unit lain, kelg Anda sendiri, teman dan kenalan pasien)


Lebih lengkap disini: TAHAP IMPLEMENTASI KEPERAWATAN | kumpulan askep askeb | download KTI Skripsi | asuhan keperawatan kebidanan
http://terselubung.cz.cc/

Minggu, 07 November 2010

keperawatan

A.pengertian keperawatan
    keperawatan adalah suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai keadaan, baik sehat maupun sakit.

B. Keyakinan dan nilai-nilai
1. Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah :
a. Klien : Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau coping dan efeknya.
b. Sehat : Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas struktural fungsi dan perkembangan.
c. Lingkungan : Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk di dalamnya tetapi tidak spesifik.
d. Keperawatan : Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan seft care yang mencakup integrias struktural, fungsi dan perkembangan.
Berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

2. Tiga kategori self care
Model Orem’s, meyebutkan ada beberapa kebutuhan self care atau yang disebutkan sebagai keperluan self care (sefl care requisite), yaitu :
a. Universal self care requisite : Keperluan self care universal ada pada setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusian dan proses kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal self care requisite yang dimaksudkan adalah :
- Pemeliharaan kecukupan intake udara
- Pemeliharaan kecukupan intake cairan
- Pemeliharaan kecukupan intake makanan
- Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
- Pemeliharaan keseimbangan antara solitut dan interaksi sosial
- Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan kesejahteraan manusia.
- Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses-proses eleminasi dan exrement.
- Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan kedalam kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang dan keinginan seseorang untuk menjadi normal.
b. Developmental self care requisite : terjadi berhubungan dengan tingkat perkembangan individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal, yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
c. Health Deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak sehat dan merupakan kebutuhan-kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self care.

Orem’s mendiskripsikan dua kategori dibawah ini sebagai keperluan self care (self care requisites), dan ini timbul dari pengaruh peristiwa-peristiwa pada keperluan universal self care antara lain : Sewaktu ada keinginan untuk mengasuh dirinya sendiri dan seseorang itu mampu untuk menemukan keinginannya, maka self care itu dimungkinkan. Tetapi bila keinginan itu lebih besar dari kapasitas individual atau kemampuan untuk menemukannya, terjadilah ketidak seimbangan dan ini dikatakan sebagai self care deficit.

C. Tujuan
Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :
1. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan depenent (dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
4. Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan kepewatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga /komunitas adalah :
1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara therapeutik.
2. Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan mandiri
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada Model Orem’s yang diterapkan pada praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
a. Aspek Interpersonal : Hubungan didalam keluarga
b. Aspek Sosial : Hubungan keluarga dengan masyarakat di sekitarnya.
c. Aspek Prosedural : Melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi.
e. Aspek Tehnis : Mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan dirumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.


D. Pengetahuan dan Ketrampilan untuk Praktek
Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan menggunakan tiga kategori dalam system keperawatan dan melalui lima metode bantuan.

1. Kategoi Bantuan :
a. Wholly Compensatory : Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon terhadap rangsangan.
b. Partially Compensatory : Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
c. Supportive Education : Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.

2. Metode Bantuan
Perawat membantu klien dengan menggunakan sistem dan melalui lima metode bantuan yang meliputi :
a. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
b. Mengajarkan klien
c. mengarahkan klien
d. Mensupport klien
e. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.

Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan di diskripsikan sebagai berikut :
a. Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan individu, keluarga atau kelompok sampai klien dapat diizinkan pulang dari perawatan.
b. Menetapkan jika dan bagaimana klien dapat dibantu melalui perawatan.
c. Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak dengan perawat dan asisten.
d. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan sehari-hari klien, pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima, atau pelayanan sosial dan penyuluhan yang dibutuhkan atau yang diterima.

III. PENUTUP
Dengan mempelajari model konsep / teori keperawatan sebagaimana disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan betapa perawat harus memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep / teori keperawatan yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan.

Model konsep / teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehnya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan.
Untuk dapat menerapkan model konsep / teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang terapeutik.